Powered By Blogger

Senin, 30 November 2009

Tentang Sistem Pendidikan Islam

Saturday, 14. February 2009, 03:35:28

pendidikan, islam, sistem
Indonesia adalah negara yang banyak mengidap penyakit, berbagai penyakit multidimensi telah menjalar dari level atas pejabat sampai pegawai rendah. Tak luput dari virus ini, pendidikan sebagai bangunan dasar membangun Indonesia telah terjangkiti pula.

Ketika dunia pendidikan kembali dituding telah gagal membentuk watak mulia pada anak didik, maka seperti biasa, segera muncul saran untuk memperbaiki kurikulum atau muatan pada mata ajaran. Tapi, bila sebelumnya yang dipersoalkan hanya sebatas masalah mata pelajaran atau paling jauh struktur kurikulum, Ajip Rosidi dan mungkin banyak dari kalangan pemerhati dan pelaku pendidikan mempersoalkan hal yang lebih mendasar — yakni tentang sistem pendidikan nasional yang ditudingnya masih mewarisi sistem pendidikan kolonial.

Diakui atau tidak, sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini memang adalah sistem pendidikan yang sekular-materialistik. Bila disebut bahwa sistem pendidikan nasional masih mewarisi sistem pendidikan kolonial, maka watak sekular-materialistik inilah yang paling utama, yang tampak jelas pada hilangnya nilai-nilai transendental pada semua proses pendidikan.

Sistem pendidikan semacam ini terbukti telah gagal melahirkan manusia shaleh yang sekaligus mampu menjawab tantangan perkembangan melalui penguasaan sains dan teknologi. Secara kelembagaan, sekularisasi pendidikan menghasilkan dikotomi pendidikan yang sudah berjalan puluhan tahun, yakni antara pendidikan “agama” di satu sisi dengan pendidikan umum di sisi lain. Pendidikan agama melalui madrasah, institut agama, dan pesantren dikelola oleh Departemen Agama, sementara pendidikan umum melalui sekolah dasar, sekolah menengah, dan kejuruan serta perguruan tinggi umum dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional.

Disadari atau tidak, berkembang penilaian bahwa hasil pendidikan haruslah dapat mengembalikan investasi yang telah ditanam. Pengembalian itu dapat berupa gelar kesarjanaan, jabatan, kekayaan, atau apapun yang setara dengan nilai materi yang telah dikeluarkan. Agama ditempatkan pada posisi yang sangat individual. Nilai transendental dirasa tidak patut atau tidak perlu dijadikan sebagai standar penilaian sikap dan perbuatan. Tempatnya telah digantikan oleh etik yang pada faktanya bernilai materi juga.

Masalah pendidikan sangat berkaitan dengan masalah bidang lainnya, seperti ekonomi, hukum, sosial dan politik. Tidak bisa menyelesaikan masalah pendidikan hanya dari satu sudut bidang pendidikan semata, karena hasil pendidikan siswa disekolah sangat dipengaruhi juga oleh lingkungan dan keluarganya, maka solusinya harus bersifat revolusioner yaitu merubah secara total paradigma berpikir dan bersikap dari pola pikir dan pola sikap dari kapitalis menjadi pola berpikir islam. Di masyarakat kita saat ini berkembang persepsi kapitalis, semisal sekolah bertujuan dapat kerja, sekolah biar jadi orang kaya, sekolah sekedar mengisi waktu luang atau dari pada menganggur. Pelajaran ekonomi misalnya, mengajarkan: demi keuntungan sebesar-besarnya, dengan pengorbanan sekecil-kecilnya.

Allah menciptakan manusia, pasti dengan segala panduannya termasuk sistem pendidikan. Dalam islam bersekolah atau menuntut ilmu merupakan kewajiban. Hendaknya ditanamkan pada anak didik bahwa belajar atau menuntut ilmu hukumnya wajib, jika dilakukan akan mendapat pahala dan derajat yang tinggi, dan kalo tidak dilakukan berarti dosa. Hal ini kebanyakan tidak dipikirkan oleh masyarakat sekuler saat ini.

Beberapa abad silam pendidikan umat islam amat maju. diketahui bahwa peletak science modern adalah pemikir dan ilmuwan muslim. Mengapa dulu, pada semasa khalifah umar bin abdul aziz umat islam ulamanya ahli dibidang science dan sekaligus menjadi ahli agama? kalo ditelusuri jawabnya adalah tidak ada sekulerisasi antara agama dan science. Para ilmuwan waktu itu berlomba-lomba mencapai derajat yang tinggi karena didorong oleh keyakinan, bahwa barang siapa menuntut ilmu Alloh akan meninggikan derajatnya. Disamping itu negara atau kahlifah sadar bahwa memberikan sarana agar rakyatnya dapat melakukan kewajiban menuntut ilmu merupakan tanggung jawabnya. Khalifah banyak mendirikan perpustakaan diberbagai tempat yang bisa diakses oleh masyarakat luas. Sekolah-sekolah digratiskan, usia sekolah tidak dibatasi, guru atau ulama digaji tinggi, bahkan konon seorang ulama dihadiahi emas seberat buku yang berhasil ditulisnya. Dalam proses belajar siswa tidak dibebani harus ujian tanggal seki! an, tetapi siswa diberi kesempatan sampai benar-benar menguasai materi pelajaran dan jika telah siap maka siswa menghadap guru untuk diuji secara lisan.

Prinsip islam lainnya adalah :ilmu untuk amal agar benar-benar memahami maka ilmu yang telah diperoleh harus diamalkan. Dalam hal ini ilmu-ilmu yang bersifat fardhu kifayah atau keahlian dipelajari oleh orang-orang tertentu yang berminat. tidak seperti saat ini, siswa begitu banyak dijejali materi yang sekedar informasi dan sulit dipraktekkan. inilah setitik kehebatan sistem pendidikan islam, jika kita trmasuk orang yang yakin akan kebenaran islam, maka usahakan dan tegakkanlah syariah secara menyeluruh. pendidikan yang bermutu katanya tidak bisa dicapai kalo todak ada biaya, bagaimana bisa membiayai pendidikan, jika ekonominya seret? bagaimana agar ekonomi tidak susah? jawabnya buang ekonomi kapitalis, terapkan ekonomi islam yang menjamin distribusi yang merata. Mana mungkin menerapkan ekonomi, jika negara tidak memfasilitasi? negara tidak mau dan tidak mampu menerapkan ekonomi islam jika sistemnya bukan sistem islam. Kesimpulannya tegakkan syariah islam secara total.

Pendidikan Sekuler Bagian dari Kehidupan Sekuler

Sistem pendidikan yang material-sekuleristik tersebut sebenarnya hanyalah merupakan bagian belaka dari sistem kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang juga sekuler. Dalam sistem sekuler, aturan-aturan, pandangan dan nilai-nilai Islam memang tidak pernah secara sengaja digunakan untuk menata berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Agama Islam, sebagaimana agama dalam pengertian Barat, hanya ditempatkan dalam urusan individu dengan tuhannya saja. Maka, di tengah-tengah sistem sekuleristik tadi lahirlah berbagai bentuk tatanan yang jauh dari nilai-nilai agama. Yakni tatanan ekonomi yang kapitalistik, perilaku politik yang oportunistik, budaya hedonistik, kehidupan sosial yang egoistik dan individualistik, sikap beragama yang sinkretistik, serta paradigma pendidikan yang materialistik.
Solusi Fundamental

Pendidikan yang materialistik adalah buah dari kehidupan sekuleristik yang terbukti telah gagal menghantarkan manusia menjadi sosok pribadi yang utuh, yakni seorang Abidu al-Shalih yang muslih. Hal ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, paradigma pendidikan yang keliru di mana dalam sistem kehidupan sekuler, asas penyelenggaraan pendidikan juga sekuler. Tujuan pendidikan yang ditetapkan juga adalah buah dari paham sekuleristik, yakni sekedar membentuk manusia-manusia yang berpaham materialistik dan serba individualistik.

Kedua, kelemahan fungsional pada tiga unsur pelaksana pendidikan, yakni (1) kelemahan pada lembaga pendidikan formal yang tercermin dari kacaunya kurikulum serta tidak berfungsinya guru dan lingkungan sekolah/kampus sebagai medium pendidikan sebagaimana mestinya; (2) kehidupan keluarga yang tidak mendukung; dan, (3) keadaan masyarakat yang tidak kondusif.

Tidak berfungsinya guru/dosen dan rusaknya proses belajar mengajar tampak dari peran guru yang sekadar berfungsi sebagai pengajar dalam proses transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), tidak sebagai pendidik yang berfungsi dalam transfer ilmu pengetahuan dan kepribadian (transfer of personality), karena memang kepribadian guru/dosen sendiri banyak tidak lagi pantas diteladani.

Lemahnya pengawasan terhadap pergaulan anak dan minimnya teladan dari orangtua dalam sikap keseharian terhadap anak-anaknya, makin memperparah terjadinya disfungsi rumah sebagai salah satu unsur pelaksana pendidikan.

Sementara itu, masyarakat yang semestinya menjadi media pendidikan yang riil justru berperan sebaliknya akibat dari berkembangnya sistem nilai sekuler yang tampak dari penataan semua aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, termasuk tata pergaulan sehari-hari yang bebas dan tak acuh pada norma agama; berita-berita pada media massa yang cenderung mempropagandakan hal-hal negatif seperti pornografi dan kekerasan, serta langkanya keteladanan pada masyarakat. Kelemahan pada unsur keluarga dan masyarakat ini pada akhirnya lebih banyak menginjeksikan beragam pengaruh negatif pada anak didik. Maka yang terjadi kemudian adalah sinergi pengaruh negatif kepada pribadi anak didik.

Oleh karena itu, penyelesaian problem pendidikan yang mendasar harus dilakukan pula secara fundamental, dan itu hanya dapat diwujudkan dengan melakukan perbaikan secara menyeluruh yang diawali dari perubahan paradigma pendidikan sekuler menjadi paradigma Islam. Sementara pada tataran derivatnya, kelemahan ketiga faktor di atas diselesaikan dengan cara memperbaiki strategi fungsionalnya sesuai dengan arahan Islam.
Solusi Pada Tataran Paradigmatik

Secara paradigmatik, pendidikan harus dikembalikan pada asas aqidah Islam yang bakal menjadi dasar penentuan arah dan tujuan pendidikan, penyusunan kurikulum, dan standar nilai ilmu pengetahuan serta proses belajar mengajar, termasuk penentuan kualifikasi guru/dosen serta budaya sekolah/kampus yang akan dikembangkan. Sekalipun pengaruhnya tidak sebesar unsur pendidikan yang lain, penyediaan sarana dan prasarana juga harus mengacu pada asas di atas.

Melihat kondisi obyektif pendidikan saat ini, langkah yang diperlukan adalah optimasi pada proses-proses pembentukan kepribadian Islam (syakhsiyyah Islamiyyah) dan penguasaan tsaqofah Islam serta meningkatkan pengajaran sains-teknologi dan keahlian sebagaimana yang sudah ada dengan menata ontologi, epistemologi, dan aksiologi keilmuan yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam, sekaligus mengintegrasikan ketiganya.
Solusi Pada Tataran Strategi Fungsional

Pendidikan yang integral harus melibatkan tiga unsur pelaksana: yaitu keluarga, sekolah/kampus, dan masyarakat. Buruknya pendidikan anak di rumah memberi beban berat kepada sekolah/kampus dan menambah keruwetan persoalan di tengah masyarakat. Sementara, situasi masyarakat yang buruk jelas membuat nilai-nilai yang mungkin sudah berhasil ditanamkan di tengah keluarga dan sekolah/kampus menjadi kurang optimum. Apalagi bila pendidikan yang diterima di sekolah juga kurang bagus, maka lengkaplah kehancuran dari tiga pilar pendidikan tersebut.

Dalam pandangan sistem pendidikan Islam, semua unsur pelaksana pendidikan harus memberikan pengaruh positif kepada anak didik sedemikian sehingga arah dan tujuan pendidikan didukung dan dicapai secara bersama-sama. Kondisi tidak ideal seperti diuraikan di atas harus diatasi.

Solusi strategis fungsional sebenarnya sama dengan menggagas suatu sistem pendidikan alternatif yang bersendikan pada dua cara yang lebih bersifat strategis dan fungsional, yakni: pertama, membangun lembaga pendidikan unggulan di mana semua komponen berbasis paradigma Islam, yaitu: (1) kurikulum yang paradigmatik; (2) guru/dosen yang profesional, amanah, dan kafa’ah; (3) proses belajar mengajar secara Islami; dan, (4) lingkungan dan budaya sekolah/kampus yang kondusif bagi pencapaian tujuan pendidikan secara optimal. Dengan melakukan optimasi proses belajar mengajar serta melakukan upaya meminimasi pengaruh-pengaruh negatif yang ada, dan pada saat yang sama meningkatkan pengaruh positif pada anak didik, diharapkan pengaruh yang diberikan pada pribadi anak didik adalah positif sejalan dengan arahan Islam.

Kedua, membuka lebar ruang interaksi dengan keluarga dan masyarakat agar keduanya dapat berperan optimal dalam menunjang proses pendidikan. Sinergi pengaruh positif dari faktor pendidikan sekolah/kampus - keluarga - masyarakat inilah yang akan membuat pribadi anak didik terbentuk secara utuh sesuai dengan kehendak Islam. Berangkat dari paparan di atas, maka untuk mewujudkan lembaga pendidikan unggulan yang dimaksud setidaknya terdapat empat komponen yang harus dipersiapkan guna menunjang tindak solusif sebagaimana yang digagas — seperti tampak pada Bagan Skematis Fakta dan Solusi Problematika Pendidikan di Sekolah, yakni penyiapan kurikulum paradigmatik, sistem pengajaran, sarana prasarana dan sumber daya guru/dosen.

Harapan ke depan kita bisa keluar dari problem pendidikan dengan tuntas. Bersama kita berjuang demi kehidupan yang diberkahi Allah SWT. :smile:
Referensi: femaleofhati.blogspot.com

Minggu, 29 November 2009

MUI JATIM

MUI Jatim Usulkan Film 2012 Ditarik dari Peredaran
suarasurabaya.net| Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengusulkan pada pemerintah agar menarik peredaran dan penayangan film 2012 yang disutradarai ROLAND EMMERICH karena menimbulkan keresahan masyarakat.

Meskipun mengakui belum menonton film itu, kata KH. ABDUSSOMAD BUCHORI Ketua MUI Jawa Timur, film yang plotnya bercerita tentang ramalan hari kiamat akan menyesatkan jika tidak dikemas dalam kerangka agama. “Kiamat itu soal ghoib. Umat Islam memang wajib percaya adanya Hari Kiamat, tapi soal jam, tanggal, bulan, dan tahun, tidak ada manusia yang tahu. Itu adalah domain Allah SWT,” ujar ABDUSSOMAD.

Jika plot tentang Hari Kiamat dibungkus menjadi film yang tidak bernuansa agama, jelas ABDUSSOMAD, maka dampak negatifnya akan lebih besar. Diantaranya adalah membuat masyarakat yang meyakininya akan meninggalkan aktivitas kesehariannya. Hal ini, tegasnya, jelas akan mengganggu keteraturan sosial.

Selain itu, meskipun hanya berupa film fiksi ilmiah, kekuatannya mampu untuk membentuk opini publik. Jika opini ini sudah diyakini tanpa didasari Al Qur’an yang menjadi pegangan bagi umat Muslim, jelas ABDUSSOMAD, maka ini jelas akan merusak akidah.

Respon negatif atas peredaran film yang sudah ditayangkap bioskop-bioskop di Jawa Timur itu sudah mulai disuarakan kalangan ulama. MUI Malang, misalnya, sudah memberikan thausiyah agar umat Islam tidak melihat film tersebut.

Film yang dibintangi JOHN CUSACK, DANNY GLOVER, dan CHIWETEL EJIOFOR ini bercerita tentang hancurnya Planet Bumi pada tahun 2012. Film ini menjadi kontroversial karena adanya ramalan suku Maya di Amerika Selatan tentang kiamat yang terjadi pada tahun 2012.

Di Surabaya, sejumlah bioskop kelompok Studio XXI sudah menayangkan film ini sejak minggu lalu.(edy)

Kamis, 26 November 2009

manasik haji

MATERI MANASIK HAJI SISWA-SISWI MTsN KANIGORO KRAS KAB. KEDIRI

OLEH : KHOLID TUHAIKA, S.Ag. Kanigoro, 26 nopember 2009

A. PENGERTIAN

Haji menurut bahasa adalah menuju atau menziarahi sesuatu tempat. Menurut istilah adalah ziarah kebaitulloh mekah untuk melaksanakan ibadah dengan cara tertentu, dalam waktu dan pada tempat-tempat tertentu. Sedang umrah adalah berziarah ke baitulloh hanya saja bedanya dengan haji terletak pada wukuf diarafah, umroh tidak ada wukuf diarafah.

B. SYARAT WAJIB HAJI

Syarat-syarat wajib haji adaalah :

1. Islam 2. berakal sehat 3. baligh 4. merdeka (tidak seorang budak0

C. RUKUN- RUKUN HAJI

1. Ihram, ialah berniat mengerjakan haji dengan memakai kain putih yang tidak dijahit. Ibadah ibi dimulai sesampai miqot (batas-batas yang telah ditetapkan), Miqot ada 2 macam :

a. Miqot Zamani, ialah batas yang telah ditentukan berdasarkan waktu. Mulai bulan syawal sampai terbit fajar tanggal 10 dzulhijah.

b. Miqot Makani, ialah bats yang telah ditentukan berdasarkan tempat. Contoh bagi orang Indonesia dan India memulai ihram sesampai bukit Yalamlam.

2. Wukuf di Arafah, ialah berhenti di padang arafah sejak tergelincirnya matahari tanggal 9 dzulhijah sampai terbit matahari tanggal 10 dzulhijjah.

3. Tawaf ifadhah, ialah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali dengan syarat ; suci dari hadas dan najis,menutup aurat, ka’bah berada di sebelah kiri,memulai thawaf dari hajar aswad. Adapun macam-macam thawaf adalah :

v Tawaf Qudum, ialah tawaf yang dilakukan ketika baru smapai di makkah

v Tawaf Ifadhah ialah tawaf yang menjadi rukun haji

v Tawaf Sunah, ialah tawaf yang dilakukan semata-mata mencari ridho Allah SWT

v Tawaf Nazar, ialah melakukan tawaf untuk memenuhi nazar seseorang.

4. Sa’i ialah lari-lari kecil atau jalan cepat antara bukit shafa dan marwah. Syaratnya adalah : memulai dari bukit shafa dan berakhir di bukit marwah, dilakukan sebanyak 7 kali, melakukan sa’i setelah thawaf qudum.

5. Mencukur atau menggunting rambut. Sedikitnya memotong tiga helai rambut.

6. Tertib, ialah menjalankan rukun haji secara berurutan.

D. WAJIB HAJI

1. Ihram dimulai darimiqot

2. Bermalam di muzdalifah pada malam hari raya sesudah dari arafah

3. Melempar jumrah aqobah

4. Melempar 3 jumrah ( aqobah, ula dan wustho) tanggal 11, 12 dan 13 dzulhijjah

5. Bermalam di mina

6. Tawaf wada’

7. Menjauhkan diri dari segala yang dilarang dalam haji dan umrah diantaranya :

a. Bagi laki-laki dilarang memakai pakaian berjahit

b. Menutup kepala bagi laki-laki dan menutup wajah bagi perempuan

c. Memotong kuku d. Membunuh hewan buruan

e. Memakai wangi-wangian f. Bersetubuh

g. Mengakadkan nikah (kawin atau mengawinkan)

h. Memotong rambut atau bulu badan yang lain

E. SUNAH-SUNAH HAJI

1. Cara mengerjakan haji ada 3 macam : a. Iffad yaitu melakukan ibadah haji dulu baru ihram

2. Membaca talbiyah selama ihram sampai melempar jumrah

3. Berdo’a sesudah membaca talbiyah

4. Berdzikir sewaktu tawaf

5. Sholat 2 rakaat sesudah tawaf

6. Masuk ke ka’bah

F. DALIL-DALIL TENTANG HAJI

لبيك اللهم لبيك لبيك لاشريك لبيك ان الحمد ونعمة لك والملك لاشر يك له

¨bÎ) tA¨rr& ;MøŠt/ yìÅÊãr Ĩ$¨Y=Ï9 Ï%©#s9 sp©3t6Î/ %Z.u$t7ãB Yèdur tûüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÒÏÈ ÏmŠÏù 7M»tƒ#uä ×M»uZÉit/ ãP$s)¨B zOŠÏdºtö/Î) ( `tBur ¼ã&s#yzyŠ tb%x. $YYÏB#uä 3 ¬!ur n?tã Ĩ$¨Z9$# kÏm ÏMøt7ø9$# Ç`tB tí$sÜtGó$# Ïmøs9Î) WxÎ6y 4 `tBur txÿx. ¨bÎ*sù ©!$# ;ÓÍ_xî Ç`tã tûüÏJn=»yèø9$# ÇÒÐÈ

Selasa, 24 November 2009

ceramah halal bihalal

BAHAN CERAMAH HALAL BI HALAL 2009

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobbilalamiin, puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan nikmatNya kepada kita sekalian sehinnga kita semua Insyaallah tetap dijalanNya yaitu tetapnya iman dan islam kita semua yang menumbuhkan amal-amal sholeh yang membawa kehidupan kita aman,selamat di dunia dan di akherat nanti.

Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kehadirat jungan kita Nabi Muhammad SAW yang menuntun umatnya dari kekufuran menuju keimanan yang diridhoi allah SWT.

Bapak/ibu hadirin sekalian yang saya hormati…..

Kita semua sekarang berada di bulan syawal dimana sebelumnya yaitu bulan Ramadhon kita semua kaum muslimin muslimat diwajibkan menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh. Dengan puasa itu kita ditempa menjadi muslim yang muttaqiin yaitu yang nilai ketaqwaanya kepada Allah SWT meningkat lebih baik.

Kalau kita renungkan puasa Ramadhon merupakan sarana peningkatan SDM (sumber daya Manusia) secara Rohani karena dengan berpuasa kita dilarang melakukan hal-hal yang tidak baik seperti ghibah, bohong, namimah dan sumpah palsu dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa bahkan kita dilarang melakukan hal yang sebenarnya boleh dilakukan karena kita sedang berpuasa maka hal tersebut menjadi tidak boleh seperti, makan dan minum, bersetubuh walaupun dengan isterinya sebelum datang magrib yang semua itu kita dapat menjauhinya dengan mengharap supaya puasa kita diterima oleh Allah SWT.

Bapak/ibu hadirin yang kami mulyakan………………….

Puasa dapat meningkatkan sumber daya manusia secara rohani diantaranya adalah :

1. Puasa dapat meningkatkan ketaqwaan

Sebagaimana firman Allah SWT QS.Al-Baqoroh :183 yang artinya: Hai orangp-orang yang beriman diwajibkan atas kalian semua berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelum kamu supaya kamu semua bertaqwa.

Hal ini menunjukkan bahwa tujuan utama diwajibkannya puasa adalah supaya nilai ketqwaan kita meningkat karena sebaik-baiknya orang dimata Allah SWT adalah hanya diukur dari seberapa nialai ketaqwaanya kepada Allah SWT bukan seberapa besar hartanya dan kedudukannya di dunia ini.

2. Puasa dapat meningkatkan kesabaran

Rosululloh SAW bersabda yang artinya Puasa itu setengah dari sifat sabar. Hal ini menunjukkan bahwa puasa memerlukan kesabaran dan dapat melatih kesabaran bagi pelakunya. Walaupun dalam keadaan haus dan sangat lapar kalau belum waktunya berbuka maka kita tidak akan makan dan minum. Ini sebagai bukti konkrit bahwa puasa dapat meningkatkan kesabaran dan sebar adalah suatu sifat yang mutlak harus dimiliki oleh manusia karena tidak ada sesuatupun didunia ini yang todak memerlukan kesabaran. Sehingga Allah berfirman yang artinay : Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

3. Puasa dapat meningkatkan kedisiplinan

Disiplin adalah suatu sifat yang sangat mulia, karena sifat ini akan membawa manusi sukses di dunia dan di akherat. Islam banyak sekali menganjurkan kepada pemeluknya untuk berdisiplin baik dalam beribadah dan bermuamalah (berhubungan dengan manusia) Rosullulloh Saw bersabda : Sholatlah kalian semua tetap pada Waktunya. Hal ini menunjukkan bahwa kiat dianjurkan disiplin dalam mengerjakan sholat sesuai batas waktu yang telah ditetapkan oleh syariat agama islam. Dan puasa juga begitulah halnya menganjurkan kepada pelakunya untuk disiplin, kalu belum waktunya berbuka walapun kurang satu detikpun tidak boleh kita berbuka karena akan menjadikan pauasa kita batal.

4. Puasa dapat meningkatkan kesehatan jasmani

Salah satu modal dasar yang penting bagi manusia untuk meraih sukses dan kebahagiaan didunia dan akherat adalah mempunyai kesehatan jasmani. Puasa dapat menjadikan pelakunya sehat jasmani sebagaimana sabda Rosululloh SAW yang artinya : Berpuasalah kamu sekalian niscaya kamu sehat. Hal ini juga sudah dibuktikan para doketr sebagai pakar kesehatan bahwa ketika seseorang sedang berpuasa maka peredaran darah menjadi sngat normal dan setabil. Ini bisa kita ambil contoh kalau seseorang akan dioperasi maka dianjurkan oleh dokter berpuasa minimal dua jam sebelum di operasi Karen a pada proses operasi membutuhkan peredarahan darah dalam tubuh yang stabil.

Hadirin bapak/ibu sekalian yang saya hormati ……………………..

Halal bihalal khususnya di Negara kita Indonesia sudahlah menjadi tradisi tahuan dan merupakan salah satu acara kenegaraan, mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati semua melakukannya juga tidak lupa instansi perkantoran, LSM, dunia pendidikan, pondok pesantren dan lain-lain semua melakukan dan mengadakan acara halal bi halal dihari yang fitri ini.

Kesalahan yang kita lakukan berkait dengan dosa kepada Allah cukup kita langsung mohon ampun kepada Allah, tetapi kalau kesalahan itu ada kaitannya dengan sesama manusia maka kita harus minta maaf kepada yang bersangkutan baru allah memaafkan kesalahan kita. Inilah diantaranya yang menjadi dasar setiapHari Raya idhul Fitri umat Islam khususnya di Indonesia saling bersilahurrahmi, maaf memaafkan antara satu dengan yang lain.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron Ayat 133-135.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (آل عمران133)

133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,


الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنْ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (آل عمران134

134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (آل عمران135)


135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

[229]. Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.

أُوْلَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (آل عمران136

136. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

وْله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( عَلَى كُلّ سُلَامَى مِنْ أَحَدكُمْ صَدَقَة )

هُوَ بِضَمِّ السِّين وَتَخْفِيف اللَّام ، وَأَصْله عِظَام الْأَصَابِع وَسَائِر الْكَفّ ، ثُمَّ اُسْتُعْمِلَ فِي جَمِيع عِظَام الْبَدَن وَمَفَاصِله ، وَسَيَأْتِي فِي صَحِيح مُسْلِم أَنَّ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( خُلِقَ الْإِنْسَان عَلَى سِتِّينَ وَثَلَاثمِائَةِ مَفْصِل عَلَى كُلّ مَفْصِل صَدَقَة ) .

قَوْله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( وَيَجْزِي مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعهُمَا مِنْ الضُّحَى )

ضَبَطْنَاهُ ( وَيَحْزِي ) بِفَتْحِ أَوَّله وَضَمّه ، فَالضَّمّ مِنْ الْإِجْزَاء وَالْفَتْح مِنْ جَزَيَ يَجْزِي أَيْ كَفَى ، وَمِنْهُ قَوْله تَعَالَى : { لَا تَجْزِي نَفْس } وَفِي الْحَدِيث ( لَا يَجْزِي عَنْ أَحَد بَعْدك ) . وَفِيهِ دَلِيل عَلَى عِظَم فَضْل الضُّحَى وَكَبِير مَوْقِعهَا ، وَأَنَّهَا تَصِحُّ رَكْعَتَيْنِ .

Tarsir Thobari tentang keutamaan mencari ilmu

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ) إن بالعلم لأهله فضلا وإن له على أهله حقًا، ولعمري للحقّ عليك أيها العالم فضل، والله معطي كل ذي فضل فضله.

وكان مطرف بن عبد الله بن الشِّخِّير يقول: فضل العلم أحبّ إليّ من فضل العبادة، وخير دينكم الورع.

وكان عبد الله بن مطرف يقول: إنك لتلقى الرجلين أحدهما أكثر صومًا وصلاة وصدقة، والآخر أفضل منه بونًا بعيدًا، قيل له: وكيف ذاك؟ فقال: هو أشدّهما ورعًا لله عن محارمه.

حدثني يونس، قال: أخبرنا ابن وهب، قال، قال ابن زيد، في قوله:( يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ) في دينهم إذا فعلوا ما أمروا به.

وقوله:( وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ) يقول تعالى ذكره: والله بأعمالكم أيها الناس ذو خبرة، لا يخفى عليه المطيع منكم ربه من العاصي، وهو مجاز جميعكم بعمله المحسن بإحسانه، والمسيء بالذي هو أهله، أو يعفو.

Tafsir baidhowi

{ يَرْفَعِ الله الذين ءامَنُواْ مِنكُمْ } بالنصر وحسن الذكر في الدنيا ، وإيوائهم غرف الجنان في الآخرة . { والذين أُوتُواْ العلم درجات } ويرفع العلماء منهم خاصة درجات بما جمعوا من العلم والعمل ، فإن العلم مع علو درجته يقتضي العمل المقرون به مزيد رفعة ، ولذلك يقتدى بالعالم في أفعاله ولا يقتدى بغيره . وفي الحديث " فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب

لْبَكْرِيِّ أَوْ الْحَنَفِيِّ بَصْرِيٌّ نَزَلَ خُرَاسَانَ صَدُوقٌ لَهُ أَوْهَامٌ رُمِيَ بِالتَّشَيُّعِ مِنْ الْخَامِسَةِ tahwidzi sarah sunan tirmidzi

قَوْلُهُ : ( مَنْ خَرَجَ )

أَيْ مِنْ بَيْتِهِ أَوْ بَلَدِهِ

( فِي طَلَبِ الْعِلْمِ )

أَيْ الشَّرْعِيِّ فَرْضِ عَيْنٍ أَوْ كِفَايَةٍ

( فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ )

أَيْ فِي الْجِهَادِ لِمَا أَنَّ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ مِنْ إِحْيَاءِ الدِّينِ وَإِذْلَالِ الشَّيْطَانِ وَإِتْعَابِ النَّفْسِ كَمَا فِي الْجِهَادِ

( حَتَّى يَرْجِعَ )

أَيْ إِلَى بَيْتِهِ .

قَوْلُهُ : ( هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ )

وَأَخْرَجَهُ الدَّارِمِيُّ وَالضِّيَاءُ الْمَقْدِسِيُّ .